cover
Contact Name
JUNAIDIN
Contact Email
junaidinmuhaimin@gmail.com
Phone
+6282336472744
Journal Mail Official
ejournal.fitrah@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sukun Karara, Kota Bima, NTB 646818
Location
Kab. bima,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Fitrah: Jurnal Studi Pendidikan
ISSN : 20857365     EISSN : 27223027     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Fitrah: Jurnal Studi Pendidikan (P-ISSN 2085-7365 dan E-ISSN 2722-3027) adalah jurnal ilmiah, berkenaan dengan Studi Pendidikan sebagai domain studi yang diterbitkan dua kali oleh Institute for Research and Community Service (LP2M) STIT Sunan Giri Bima.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 2 (2018)" : 10 Documents clear
KAJIAN FENOMENOLOGI TERHADAP INTERNALISASI NILAI-NILAI KEISLAMAN PADA ANAK-ANAK PARA MUALLAF Hermawansyah, Hermawansyah
Fitrah Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.707 KB)

Abstract

Fenomena sosial kehidupan manusia selalu berubah kapan dan di mana saja sesuai dengan tujuan dan keyakinan hidup yang bermartabat dimata siapapun dan di mata allah. Namun Menjadi muallaf pun adalah sebuah pilihan hidup baik dalam keyakinan maupun dalam membangun kerukunan di tengah kehidupan sosialnya sehingga tentu tidak mudah bagi seseorang terutama bagi mereka yang tinggal dengan masyarakat bersosial tinggi dan membutuhkan proses pertimbangan yang amat mendalam. Namun fenomena yang menarik adalah seseorang rela meninggalkan keyakinannya pada agama sebelumnya dan memutuskan untuk berpindah keyakinan ke agama Islam karena pernikahan dan juga karana pemahaman Islam yang mereka tidak bisa menolak lagi kebenaran menurutnya,.                 Namun demikian juga betapa sulitnya mendidik anak-anaknya oleh muallaf  kearah agama Islam sebagai agama baru yang di yakininya, yaitu, agama yang  belum di pahami seutuhnya oleh orang tua bagi anak, sedangkan pergaulan sosialnya berada di awal globalisasi dan kecanduan budaya barat yangsemakin lama semakin menampilkan sosok yang menakutkan bagi para generasi muda kedepannya. Maka dalam hal ini menginternalisasikan nilai-nilai keislaman pada anak-anak muallaf  merupakan hal sangat penting diperhatikan secara serius karena ini berkaitan dengan masa depan generasi muslim kedepannya, dengan  bersungguh sungguh dalam menerapkan nilai-nilai serta mendalami ajaran agama Islam didalam lingkungan sosialnya. Sehingga orang maka akan terjadi sesuatu motivasi  terdorong untuk mempelajari agama dengan membiasakan mengikuti ajakan anak-anaknya menuju masjid di saat waktu ibadah dan kegiatan yang bernilai-nilai islam lainnya  
URGENSI PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN MULTIKULTURAL DALAM MEMBANGUN PARADIGMA INKLUSIF MENUJU MASYARAKAT HARMONI PADA SEKOLAH UMUM DI KOTA BIMA-NTB. Irwan, Irwan
Fitrah Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.104 KB)

Abstract

Perwujudan kehidupan yang berbudaya toleransi merupakan sebuah keharusan, hal ini patut diapresiasi oleh berbagai elemen masyarakat terlebih lagi dalam dunia pendidikan. Pendidikan agama berwawasan multikultural sangat tepat digunakan untuk mengembangkan berbagai budaya yang baik, misalnya pluralisme, inklusifisme dan dialog yang kontinyu antar umat beragama, lebih-lebih antar umat seagama. Sehingga diharapkan seluruh masyarakat kota Bima lebih khusus para pelajar memiliki wawasan, pemahaman dan sikap bersedia menerima perbedaan, yang pada akhirnya mereka bisa menghargai antara yang satu dengan lainya. Pendidikan agama berwawasan multikultural adalah salah satu model pembelajaran yang dikaitkan dengan keragaman yang ada, baik suku, budaya, agama, bahasa, dan lain sebagainya. Hal ini dapat dijumpai di sekolah-sekolah umum yang ada di Kota Bima, yang di dalam satu kelas terdiri dari berbagai siswa yang sangat beragam (suku, ras dan agama). Oleh sebab itu, pendidikan agama berwawasan multikultural sangat menarik untuk diteliti dalam rangka membangun paradigma inklusif menuju masyarakat harmoni pada sekolah umum di kota bima. Dengan adanya pendidikan agama Islam berwawasan multikultural ini diharapkan akan menjadi solusi terhadap berbagai konflik antar kelompok, golongan, mazhab, dan antar agama yang terjadi selama ini. Oleh karena itu, Pendidikan Agama berwawasan multikultural sangat penting diterapkan guna meminimalisasi dan mencegah terjadinya konflik di beberapa daerah dan kampung khususnya di kota Bima. Penelitian ini bersifat lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan etnografi dan fenomenologi. Penyajian data dalam penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu berusaha mendeskripsikan kegiatan pendidikan agama berwawasan multikultural di kota Bima, yang meliputi kegiatan pembelajaran, pemahaman para pendidik tentang pendidikan agama berwawasan multikultural. Sedangkan untuk pengumpulan data dilakukan dengan metode triangulasi, yakni dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi serta studi pustaka, dengan harapan bahwa penelitian tentang urgensi pendidikan agama berwawasan multikultural ini dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam mengembalikan corak kehidupan masyarakat kota Bima yang ramah, aman, harmonis, sejahtera dan makmur yang dibingkai oleh semboyan hidup ?Maja Labo Dahu?. Wilayah Bima tidak hanya dikenal sebagai daerah yang menjadi zona merah kekerasan horizontal, tetapi juga menjadi lokasi tumbuh suburnya gerakan keagamaan yang mengarah pada terorisme. Disamping itu, pada dasarnya Bima juga memiliki potensi damai yang dapat dijadikan landasan untuk pengembangan peace building dalam membentuk masyarakat yang damai dan sejahtera sesuai dengan misi Islam yaitu rahmatan lil?alamin.  
KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN ORGANISASI PEMBELAJAR DI SD INTEGRAL LUQMAN AL-HAKIM SURABAYA Muhammad Irfan, Muhammad Irfan
Fitrah Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.958 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis keterampilan manajerial kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajar di SD Integral Luqman Al-Hakim Surabaya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologis, artinya peneliti meneliti fenomena yang terjadi di lapangan sesuai dengan mengumpulkan data-data melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi di lapangan.    Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya organisasi pembelajar di sekolah agar sekolah selalu melakukan inovasi pendidikan sehingga mampu terus bersaing seiring berkembangnya zaman. Begitu pula dengan SD Integral Luqman Al-Hakim Surabaya yang telah menerapkan organisasi pembelajar lewat keterampilan manajerial kepala sekolah yang meliputi keterampilan konseptual, keterampilan hubungan manusia, dan keterampilan teknik. Bagi seorang kepala sekolah, keterampilan manajerial begitu penting keberadaannya dalam mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajar, yaitu sekolah yang selalu mengalami kemajuan dan selalu mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dari tahun ke tahun selalu mengalami kemajuan.   al, Organisasi Pembelajar
PENANAMAN NILAI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK DI LINGKUNGAN BEDA AGAMA Samsudin, Samsudin
Fitrah Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.516 KB)

Abstract

Penanaman Nilai Pendidikan Agama Pada Anak Dilingkungan   Beda Agama. yaitu proses  penanaman nilai Agama pada Anak, dan penentuan agama anak oleh orang tua, maka dengan adanya pernikahan beda agama  memberikan tantangan secara psikologi bagi anak terhadap pemilihan agama. Namun, dengan adanya lingkungan yang menganut agama yang berbeda maka akan menjadi kesulitan untuk fokus atau mengarahkan anak ke agama yang akan menjadi keyakinan anak-anaknya kedepan, dari persoalan ini maka peneliti menjoba mengkaji lebih dalam terkait adanya pernikahan beda agama dan sistem pendidika anak ke arah agama yang akan menjadi keyakinannnya . pertama; Proses yang di lakukan yaitu. Mengajarkan Membaca Al-Qur?an,  Mengajarkan Shalat, Mengenalkan Tauhid, Penanaman Syari?ah . Kedua; bahwa seorang dalam menentukan agamanya kadang ada paksaan dari kedua oranmg tua dan ada juga ditentukan oleh anaknya sendiri tergantung pilihan dan kenyamananya maka dengan  memberikan nilai positif bagi anak tentang pendidikan Islam  juga dinilai positif oleh masyarakat mayoritas, dengan gaya sosialisasi nilai keislaman yang di lakukan tanpa ada pengklaiman umat dan selalu membangun keharmonisan.    
PERKEMBANGAN MADRASAH SEBAGAI INSTITUSI PENDIDIKAN ISLAM MASA ABBASIYAH DAN AWAL MUNCULNYA DI INDONESIA Suryani, Suryani
Fitrah Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.03 KB)

Abstract

Madrasah merupakan sebuah wadah pendidikan yang melalui masa proses yang panjang sebagai institusi pendidikan.  Munculnya madrasah sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi pasca lembaga pendidikan non formal pada masa-masa sebelumnya dikarenakan makin meluasnya daerah Islam serta berkembangnya ilmu pengetahuan yang mengakibatkan harus dipertimbangkanya lembaga-lembaga pendidikan tersebut sebagai lembaga pendidikan Islam yang tidak lagi dianggap mampu dan memadai untuk keberlangsungan pendidikan Islam, terutama kepada mereka yang hendak melanjutkan pada jenjang pendidikan tinggi. Munculnya madrasah Nizhamiyah pada dasarnya merupakan reaksi terhadap berkembangnya paham Shi?ah pada waktu itu, yang dimulai sejak abad keempat. Paham ini nampak telah berkembang begitu pesat di banyak daerah Islam yang dipromotori oleh Dinasti Fatimiyah di Mesir. Mengingat bahwa untuk melawan Shi?ah tidak cukup dengan kekuatan senjata, maka pemerintah pada masa itu membentengi masyarakat dari pengaruh Shi?ah melalui jalur pendidikan. Maka sejak itu madrasah mulai berkembang secara Institusi dan berotonomi dari berbagai wilayah dan mengembangkan secara menyeluruh sebagai institusi yang berdaulat pada kekuatan elit politik Islam sebagai pemurnian ajaran islam sejak dini dan terlembaga secara hukum.  
KAJIAN FENOMENOLOGI TERHADAP INTERNALISASI NILAI-NILAI KEISLAMAN PADA ANAK-ANAK PARA MUALLAF Hermawansyah Hermawansyah
Fitrah Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v9i2.134

Abstract

Fenomena sosial kehidupan manusia selalu berubah kapan dan di mana saja sesuai dengan tujuan dan keyakinan hidup yang bermartabat dimata siapapun dan di mata allah. Namun Menjadi muallaf pun adalah sebuah pilihan hidup baik dalam keyakinan maupun dalam membangun kerukunan di tengah kehidupan sosialnya sehingga tentu tidak mudah bagi seseorang terutama bagi mereka yang tinggal dengan masyarakat bersosial tinggi dan membutuhkan proses pertimbangan yang amat mendalam. Namun fenomena yang menarik adalah seseorang rela meninggalkan keyakinannya pada agama sebelumnya dan memutuskan untuk berpindah keyakinan ke agama Islam karena pernikahan dan juga karana pemahaman Islam yang mereka tidak bisa menolak lagi kebenaran menurutnya,. Namun demikian juga betapa sulitnya mendidik anak-anaknya oleh muallaf kearah agama Islam sebagai agama baru yang di yakininya, yaitu, agama yang belum di pahami seutuhnya oleh orang tua bagi anak, sedangkan pergaulan sosialnya berada di awal globalisasi dan kecanduan budaya barat yangsemakin lama semakin menampilkan sosok yang menakutkan bagi para generasi muda kedepannya. Maka dalam hal ini menginternalisasikan nilai-nilai keislaman pada anak-anak muallaf merupakan hal sangat penting diperhatikan secara serius karena ini berkaitan dengan masa depan generasi muslim kedepannya, dengan bersungguh sungguh dalam menerapkan nilai-nilai serta mendalami ajaran agama Islam didalam lingkungan sosialnya. Sehingga orang maka akan terjadi sesuatu motivasi terdorong untuk mempelajari agama dengan membiasakan mengikuti ajakan anak-anaknya menuju masjid di saat waktu ibadah dan kegiatan yang bernilai-nilai islam lainnya
URGENSI PENDIDIKAN AGAMA BERWAWASAN MULTIKULTURAL DALAM MEMBANGUN PARADIGMA INKLUSIF MENUJU MASYARAKAT HARMONI PADA SEKOLAH UMUM DI KOTA BIMA-NTB. Irwan Irwan
Fitrah Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v9i2.137

Abstract

Perwujudan kehidupan yang berbudaya toleransi merupakan sebuah keharusan, hal ini patut diapresiasi oleh berbagai elemen masyarakat terlebih lagi dalam dunia pendidikan. Pendidikan agama berwawasan multikultural sangat tepat digunakan untuk mengembangkan berbagai budaya yang baik, misalnya pluralisme, inklusifisme dan dialog yang kontinyu antar umat beragama, lebih-lebih antar umat seagama. Sehingga diharapkan seluruh masyarakat kota Bima lebih khusus para pelajar memiliki wawasan, pemahaman dan sikap bersedia menerima perbedaan, yang pada akhirnya mereka bisa menghargai antara yang satu dengan lainya. Pendidikan agama berwawasan multikultural adalah salah satu model pembelajaran yang dikaitkan dengan keragaman yang ada, baik suku, budaya, agama, bahasa, dan lain sebagainya. Hal ini dapat dijumpai di sekolah-sekolah umum yang ada di Kota Bima, yang di dalam satu kelas terdiri dari berbagai siswa yang sangat beragam (suku, ras dan agama). Oleh sebab itu, pendidikan agama berwawasan multikultural sangat menarik untuk diteliti dalam rangka membangun paradigma inklusif menuju masyarakat harmoni pada sekolah umum di kota bima. Dengan adanya pendidikan agama Islam berwawasan multikultural ini diharapkan akan menjadi solusi terhadap berbagai konflik antar kelompok, golongan, mazhab, dan antar agama yang terjadi selama ini. Oleh karena itu, Pendidikan Agama berwawasan multikultural sangat penting diterapkan guna meminimalisasi dan mencegah terjadinya konflik di beberapa daerah dan kampung khususnya di kota Bima. Penelitian ini bersifat lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan etnografi dan fenomenologi. Penyajian data dalam penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu berusaha mendeskripsikan kegiatan pendidikan agama berwawasan multikultural di kota Bima, yang meliputi kegiatan pembelajaran, pemahaman para pendidik tentang pendidikan agama berwawasan multikultural. Sedangkan untuk pengumpulan data dilakukan dengan metode triangulasi, yakni dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi serta studi pustaka, dengan harapan bahwa penelitian tentang urgensi pendidikan agama berwawasan multikultural ini dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam mengembalikan corak kehidupan masyarakat kota Bima yang ramah, aman, harmonis, sejahtera dan makmur yang dibingkai oleh semboyan hidup “Maja Labo Dahu”. Wilayah Bima tidak hanya dikenal sebagai daerah yang menjadi zona merah kekerasan horizontal, tetapi juga menjadi lokasi tumbuh suburnya gerakan keagamaan yang mengarah pada terorisme. Disamping itu, pada dasarnya Bima juga memiliki potensi damai yang dapat dijadikan landasan untuk pengembangan peace building dalam membentuk masyarakat yang damai dan sejahtera sesuai dengan misi Islam yaitu rahmatan lil’alamin.
KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN ORGANISASI PEMBELAJAR DI SD INTEGRAL LUQMAN Al-HAKIM SURABAYA Muhammad Irfan
Fitrah Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v9i2.177

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis keterampilan manajerial kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajar di SD Integral Luqman Al-Hakim Surabaya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologis, artinya peneliti meneliti fenomena yang terjadi di lapangan sesuai dengan mengumpulkan data-data melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya organisasi pembelajar di sekolah agar sekolah selalu melakukan inovasi pendidikan sehingga mampu terus bersaing seiring berkembangnya zaman. Begitu pula dengan SD Integral Luqman Al-Hakim Surabaya yang telah menerapkan organisasi pembelajar lewat keterampilan manajerial kepala sekolah yang meliputi keterampilan konseptual, keterampilan hubungan manusia, dan keterampilan teknik. Bagi seorang kepala sekolah, keterampilan manajerial begitu penting keberadaannya dalam mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajar, yaitu sekolah yang selalu mengalami kemajuan dan selalu mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dari tahun ke tahun selalu mengalami kemajuan. al, Organisasi Pembelajar
PENANAMAN NILAI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK DI LINGKUNGAN BEDA AGAMA Samsudin Samsudin
Fitrah Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v9i2.178

Abstract

Penanaman Nilai Pendidikan Agama Pada Anak Dilingkungan Beda Agama. yaitu proses penanaman nilai Agama pada Anak, dan penentuan agama anak oleh orang tua, maka dengan adanya pernikahan beda agama memberikan tantangan secara psikologi bagi anak terhadap pemilihan agama. Namun, dengan adanya lingkungan yang menganut agama yang berbeda maka akan menjadi kesulitan untuk fokus atau mengarahkan anak ke agama yang akan menjadi keyakinan anak-anaknya kedepan, dari persoalan ini maka peneliti menjoba mengkaji lebih dalam terkait adanya pernikahan beda agama dan sistem pendidika anak ke arah agama yang akan menjadi keyakinannnya . pertama; Proses yang di lakukan yaitu. Mengajarkan Membaca Al-Qur’an, Mengajarkan Shalat, Mengenalkan Tauhid, Penanaman Syari’ah . Kedua; bahwa seorang dalam menentukan agamanya kadang ada paksaan dari kedua oranmg tua dan ada juga ditentukan oleh anaknya sendiri tergantung pilihan dan kenyamananya maka dengan memberikan nilai positif bagi anak tentang pendidikan Islam juga dinilai positif oleh masyarakat mayoritas, dengan gaya sosialisasi nilai keislaman yang di lakukan tanpa ada pengklaiman umat dan selalu membangun keharmonisan.
PERKEMBANGAN MADRASAH SEBAGAI INSTITUSI PENDIDIKAN ISLAM MASA ABBASIYAH DAN AWAL MUNCULNYA DI INDONESIA Suryani Suryani
Fitrah Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v9i2.179

Abstract

Madrasah merupakan sebuah wadah pendidikan yang melalui masa proses yang panjang sebagai institusi pendidikan. Munculnya madrasah sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi pasca lembaga pendidikan non formal pada masa-masa sebelumnya dikarenakan makin meluasnya daerah Islam serta berkembangnya ilmu pengetahuan yang mengakibatkan harus dipertimbangkanya lembaga-lembaga pendidikan tersebut sebagai lembaga pendidikan Islam yang tidak lagi dianggap mampu dan memadai untuk keberlangsungan pendidikan Islam, terutama kepada mereka yang hendak melanjutkan pada jenjang pendidikan tinggi. Munculnya madrasah Nizhamiyah pada dasarnya merupakan reaksi terhadap berkembangnya paham Shi’ah pada waktu itu, yang dimulai sejak abad keempat. Paham ini nampak telah berkembang begitu pesat di banyak daerah Islam yang dipromotori oleh Dinasti Fatimiyah di Mesir. Mengingat bahwa untuk melawan Shi’ah tidak cukup dengan kekuatan senjata, maka pemerintah pada masa itu membentengi masyarakat dari pengaruh Shi’ah melalui jalur pendidikan. Maka sejak itu madrasah mulai berkembang secara Institusi dan berotonomi dari berbagai wilayah dan mengembangkan secara menyeluruh sebagai institusi yang berdaulat pada kekuatan elit politik Islam sebagai pemurnian ajaran islam sejak dini dan terlembaga secara hukum.

Page 1 of 1 | Total Record : 10